Tag Archives: The Papandayan Jazz

Karimata Obati Rindu Para Penggemarnya di The Papandayan Jazz Fest 2023 Hari Pertama

Bandung, 28 Oktober 2023 – The Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2023 telah resmi dimulai, dengan ratusan penonton memadati area festival sejak pukul 13.00. Acara dimulai dengan penuh semangat bersama Music Clinic yang dipimpin oleh Sri Hanuraga di panggung TP Stage. Para peserta diajak untuk mendalami lebih dalam dasar-dasar jazz, strategi membangun solo yang memukau, dan pola latihan yang komprehensif.

TPJF tahun ini menampilkan enam panggung utama, termasuk Cimanuk Ballroom, Mirten Lounge, TP Stage, Tropical Garden, dan HB Grill Garden. Pada Panggung Mirten Lounge, Pianis Robert Mulyarahardja membuka acara dengan penampilan yang memukau. Sementara di panggung HB Grill Garden, Song bersaudara – Kelapa Muda, pemenang pertama The Papandayan International Online Jazz Competition 2021, menyajikan penampilan yang tak kalah menarik.

Tidak hanya itu, panggung Tropical Garden juga menampilkan Aneka Nada Selekta, duo DJ yang memutar beragam lagu nostalgia dengan suara mengalun dari perangkat audio dan piringan hitam. Mereka memainkan genre musik Disco, Rare Groove, dan City Pop di tengah-tengah pepohonan rindang dan air terjun, menciptakan suasana santai yang dilengkapi dengan bean bag untuk para pengunjung.

Suasana semakin meriah di sore hari dengan penampilan istimewa dari Special Project KSP x Wachdach di Suagi Grand Ballroom. Kolaborasi unik antara KSP dan Wachdach, dua band legendaris asal Bandung sejak tahun 1978, menghadirkan 24 musisi bersatu dalam satu panggung.

KSP X WACHDACH TPJF 2023 1

Tentu saja, penampilan yang paling dinantikan adalah dari legenda jazz Indonesia, Karimata. Mereka tampil dengan gemilang, membawa penonton dalam pengalaman musik yang luar biasa. Candra Darusman bersinar bersama Aminoto Kosin, Budhi Haryono, Indro Harjodikoro, Dony Koeswinarno, dan Kharis. Grup ini juga menghadirkan kolaborasi istimewa dengan musisi asal Bandung, Agis Kania, dan Eq Puradiredja yang membawakan lagu “Hari ini Milik Kita”. Penampilan memukau ini membuat penonton terbuai oleh alunan lagu jazz Karimata, termasuk hits seperti “Relief” dan “Cinderamata”.

Hari pertama TPJF ditutup dengan penampilan mengagumkan dari Maliq & D’Essentials. Ballroom Suagi dipenuhi oleh para penggemar yang menyanyikan lagu-lagu hits seperti Senja Teduh Pelita, Dia, Memori, dan lainnya bersama Angga cs selama satu jam penuh.

TPJF hari pertama juga menampilkan sejumlah musisi hebat seperti Art of Tree, Bintang Indrianto Project, Kevin Yosua, Aneka Nada Selekta, Sri Hanuraga trio, Shhibuea & Sshhocial Klabb, Teza Sumendra Feat Faye Risakota, dan penampilan istimewa dari Sekolah Tinggi Musik Bandung.

Tentang The Papandayan Jazz Fest

The Papandayan Jazz Fest merupakan perayaan tahunan musik jazz yang diselenggarakan di Hotel The Papandayan Bandung . Sejak awal penyelenggaraannya di tahun 2015, festival ini berkomitmen untuk mempromosikan dan melestarikan warisan budaya musik jazz yang kaya, sambil memberikan wadah bagi para seniman muda maupun yang berpengalaman untuk memamerkan talenta mereka. Dengan campuran yang dinamis antara pertunjukan, lokakarya, dan sesi interaktif, The Papandayan Jazz Fest menawarkan pengalaman unik bagi para penggemar musik dari berbagai tingkatan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.tpjazzfest.com

Komitmen dan Konsistensi The Papandayan Jazz Fest dalam Membangun Ekosistem Musik Jazz di Bandung

Bandung, 17 Oktober 2023 –The Papandayan Jazz Fest (TPJF) telah memasuki tahun ke-8 penyelenggaraannya,tahun ini TPJF akan diselenggarakan pada tanggal 28 dan 29 Oktober 2023,di The Papandayan Hotel Bandung.

Para pecinta musik akan dapat menyaksikan penampilan dari 200 musisi, 50 artis dalam negeri, dalam lebih dari 50 pertunjukan, antara lain musisi yang akan tampil adalah Barry Likumahuwa & The Rhythm Service, Karimata, Ardhito Pramono, Kahitna feat Arsy Widianto, Dwiki Dharmawan, KSP x Wachdach (special project), Gerald Situmorang, Sarah n’ Soul, art Of Tree, Teza Sumendra, Oele Patiselano, dan banyak lagi.

TPJF lahir dari semangat untuk memajukan dan mengangkat musik jazz di Bandung. Di awal pendiriannya TPJF di inisiasi oleh Bobby Renaldi, Harry Pocang dan Vence Manuhutu yang tergabung dalam TP Jazz Management yang memiliki dedikasi tinggi terhadap musik jazz, dengan tujuan menciptakan wadah bagi para musisi jazz lokal untuk berkarya dan berkolaborasi, sehingga mendorong terbentuklah sebuah ekosistem musik yang baik sekaligus turut memajukan industri musik tanah air khususnya di Bandung hingga tingkat internasional.

The Papandayan Jazz Fest juga mengedepankan pendidikan di dalam komunitasnya dengan menyajikan Music Clinic di setiap festivalnya. Tahun ini, Music Clinic diisi oleh pemateri Sri Hanuraga dan Barry Likumahua dengan tema“Basic Jazz Vocabulary” dan “Rhythm & Groove”. Melalui workshop dan kelas musik, festival ini bekerjasama dengan beberapa sekolah dan universitas jurusan seni musik dengan menfasiltasi murid-murid danparamahasiswanya untuk dapat mengikuti materi music clinic secara gratis, sekaligusmemberikan kesempatan bagi masyarakat umum yang memiliki ketertarikan mempelajari lebih dalam lagitentang musik jazz dan mengembangkan keterampilan mereka.

Komitmen dan konsistensi TP Jazz Management diwujudkan melalui perwujudan program penampilan music mingguan TP Jazz Weekend, program konser music tri-wulan Road to TPJF, program tahunan TP Jazz International Online Competition serta pemanfaatan panggung music berkualitas tinggi yaitu TP Stage hingga program pesta music jazz tahunan The Papandayan Jazz Fest dalam membangun komunitas musik jazz di Bandung telah menjadi tonggak penting dalam perkembangan musik jazz di kota ini.  Selain itu dalam setiap penyelenggaraannya,  TPJF memberikan penghargaan bagi para musisi jazz yang telah berjasa besar pada pengembangan music jazz di tanah air. Festival ini memberikan apresiasi penghargaan ‘LifetimeAchievement Award’ bagi tokoh-tokoh musisi yang telah memiliki peran dankontribusi besar dalam perkembangan musik di tanah air khususnya musik Jazz.

TPJF 2023 juga menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, sepertiberkolabrasi beberapa komunitas kreatifseperti : Titik Kumpul,Musik Halaman,Ruang Putih, dan USBP,bahkan TPJF juga berkolaborasi dengan para pengusaha alat musik seperti Tiga Negeri Music House, dan pelaku industri musik lainnya, kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong perkembangan industri kreatif khususnya sub sektor musik di kota Bandung.

Dengan menyelenggarakan acara secara rutin, The Papandayan Jazz Fest juga dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi kota Bandung. Hotel, restoran, dan berbagai usaha kecil, salah satunya dengan memfasilitasi para pelaku UMKM di kota Bandung untuk berpartisipasi mengisistand/booth yang telah disiapkan oleh TPJF agar semua pihak dapat  turut merasakan manfaat dari kunjungan ribuan penggemar musik yang datang untuk menikmati festival.

The Papandayan Jazz Fest telah menunjukkan komitmennya dengan mengadakan festival secara rutin setiap tahunnya. Hal ini memberikan prediktabilitas bagi para pecinta jazz di Bandung dan menciptakan momentum yang selalu dinantikan.

Diselenggarakannya kembali The Papandayan Jazz Festival 2023 yang ke-8 inimembuktikan bahwa musik jazz memiliki tempat yang kuat di hati masyarakat Bandung. The Papandayan Jazz Fest bukan sekadar festival, tetapi juga merupakan gerbong penting dalam mempertahankan dan mengembangkan kualitas dan industri musik jazz di Indonesia, khususnya di Bandung.

 

The Papandayan Jazz Fest 2023 Suarakan Edukasi dan Inspirasi

Bandung, 28 Oktober 2023 — The Papandayan Jazz Fest 2023 tidak sekadar menghadirkan pertunjukan musik, tetapi juga memiliki komitmen terhadap pendidikan musik! Selama dua hari penyelenggaraannya, TPJF dibuka setiap harinya dengan program Music Clinic yang dipersembahkan oleh para musisi jazz terkemuka. Pada kali ini, Music Clinic dipimpin oleh Sri Hanuraga pada hari pertama dan Barry Likumahuwa pada hari kedua, yang membawakan materi bertajuk “Basic Jazz Vocabulary” & “Rhythm & Groove”. Bertempat di TP Stage Hotel The Papandayan, terlihat sejumlah mahasiswa musik turut memeriahkan sesi coaching clinic yang sarat informasi ini.

Dalam sesi yang dipimpin oleh Sri Hanuraga, para peserta diajak untuk lebih mendalami dasar-dasar jazz, strategi untuk membangun solo yang memukau, serta pola latihan yang komprehensif. Materi yang disajikan memberikan wawasan berharga tentang esensi musik jazz, memberikan pengetahuan praktis, dan memotivasi peserta untuk meningkatkan kualitas perjalanan musik mereka.

Sri Hanuraga Music Clinic TPJF

Berbeda dengan Sri Hanuraga, Barry Likumahuwa, seorang bassist, membawakan materi Rhythm & Groove yang menjelaskan bagaimana bass merupakan instrumen dasar yang memegang peran penting. Ia menyoroti bagaimana bass dapat dieksplorasi secara percussive, harmoni, dan melodi sambil mempraktikkan beberapa notasi kepada para peserta.

Music CIlinic Barry Likumahuwa TPJF

Music Clinic telah menjadi program tetap dan khas di TPJF, Bobby Renaldi Founder TP Jazz mengatakan “Tidak hanya sebuah program, Music Clinic adalah fondasi kuat dari komitmen mendalam manajemen TP Jazz terhadap pendidikan musik. Hal ini menjadi bukti nyata akan keinginan kami untuk membentuk ekosistem musik yang kokoh dan berkelanjutan di kota Bandung.”

Seiring berjalannya festival, para pengunjung dapat menantikan berbagai rangkaian acara, termasuk pertunjukan, pasar jazz, taman vynil, dan kolaborasi menarik yang dijamin akan memikat para pecinta jazz dari segala lapisan masyarakat.

 

Tentang The Papandayan Jazz Fest

The Papandayan Jazz Fest merupakan perayaan tahunan musik jazz yang diselenggarakan di Hotel The Papandayan Bandung . Sejak awal penyelenggaraannya di tahun 2015, festival ini berkomitmen untuk mempromosikan dan melestarikan warisan budaya musik jazz yang kaya, sambil memberikan wadah bagi para seniman muda maupun yang berpengalaman untuk memamerkan talenta mereka. Dengan campuran yang dinamis antara pertunjukan, lokakarya, dan sesi interaktif, The Papandayan Jazz Fest menawarkan pengalaman unik bagi para penggemar musik dari berbagai tingkatan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.tpjazzfest.com

Delapan Peserta Lolos ke Tahap Final TPJF International Online Jazz Competition

Bandung, 19 November 2021 – Proses penjurian babak semifinal TPJF International Online Jazz Competition telah selesai dilaksanakan secara offline pada 18 November 2021.  Berlokasi di Ballroom Cimanuk, Hotel The Papandayan Bandung, 8 peserta berhasil lolos ke babak terakhir kompetisi.

Dewan juri yang terdiri dari Dwiki Dharmawan, Eq Puradireja, Venche Manuhutu dan seniman senior Bandung, Hari Pochang hadir di Ballroom Cimanuk, sedangkan Ben Van Gelder hadir melalui aplikasi konferensi video  untuk bersama-sama memberikan penilaiannya kepada 16 semifinalis yang sudah mengirimkan video lagu bebas sebagai syarat untuk melaju ke babak selanjutnya.

Sedikit berbeda dari tahap penyisihan, selain dilaksanakan secara offline penjurian kali ini seluruh peserta diundang melalui aplikasi konferensi video untuk menyaksikan penjurian dan berinteraksi langsung dengan para dewan juri dalam memberikan komentar dan pendapatnya atas penampilan mereka di tahap ini.

Pengemasan pertunjukan yang apik, komposisi, konsep musik yang kreatip, dan elemen-elemen kejutan hampir ada pada sebagian besar penampilan peserta membuat para Juri cukup merasa kesulitan dan dibuat “pusing” dalam memberikan penilaian kepada 16 peserta yang banyak diantaranya didukung oleh pendidikan musik dari sekolah musik bergengsi tanah air dan luar negeri.

Seperti komentar Dwiki Dharmawan untuk peserta trio asal Jakarta Empty dalam membawakan lagu Black Hole Sun dari band asal Amerika Serikat Soundgarden, menurutnya “Tidak banyak musisi harmonika saat ini di Indonesia, konsep musik kalian membawa warna yang berbeda dari peserta lain, very well concepted, dan tasteful!”

Berbeda dari Dwiki, Venche Manuhutu terharu dengan penampilan N.A.D Project, trio asal Bandung yang digawangi oleh Nadine Anisa, pianist berusia 15 tahun dan peserta termuda di kompetisi ini. Menurutnya kerja keras Nadine dalam belajar dan berlatih piano sejak kecil kini membuahkan hasil, Nadine mampu leading the band, artikulasi dan improvisasi sangat jelas dan very skillful! Eq Puradiredja menambahkan agar menjadikan skill bermusiknya sebagai karir di masa depan.

N.A.D PROJECT

N.A.D PROJECT

Berikut nama peserta yang lolos untuk masuk ke tahap semifinal dengan urutan berdasarkan nilai akumulasi tertinggi, Kelapa Muda, Rit Xu Group, Empty, GBK, Rocket House, , East Side Sextet, Little Hope, dan N.A.D Project.

Selanjutnya para peserta akan memasuki tahap final yang akan dimulai dari tanggal 20 November 2021 dengan ketentuan 8 finalis harus mengirimkan video 1 ciptaan sendiri yang diaransemen jazz. Penjurian final akan dilaksanakan secara offline di The Papandayan pada tanggal 11 December 2021, dimana para juri akan menentukan pemenang TPJF International Online Jazz Competition 2021.

International Jazz Competition adalah kompetisi band jazz yang dilaksanakan secara virtual menggunakan platform Zoom conference dan social media untuk menemukan talenta jazz baru dan membantu mengenalkan musisi jazz baru Indonesia.

Kompetisi ini merupakan rangkaian acara Road to TPJF 2021 yang terdiri dari 3 babak, yaitu penyisihan, semifinal dan grand final. Di babak pamungkas ini, akan dipilih 4 band terbaik (Juara 1, Juara 2, Juara 3 dan Juara Favorit) yang diumumkan pada saat TPJF 2021 di bulan Desember.

Selain berkesempatan tampil di TPJF 2021, pemenang juga akan memperebutkan total grand prize 80 juta Rupiah. Untuk TPJF 2021, acara akan berlangsung live dari Grand Studio Metro TV selama 2 hari berturut-turut dan dimeriahkan oleh banyak musisi lintas genre dan generasi.

Check TPJF Participant video performance here

The Papandayan Jazz Fest Gelar Festival dan Kompetisi Jazz Online

The Papandayan Jazz Fest (TPJF), salah satu program musik jazz ikonik Indonesia yang selalu digelar rutin di The Papandayan Bandung, kembali hadir tahun ini. Sempat vakum tahun 2020 lalu dikarenakan pandemi, kini TPJF yang memiliki rekam jejak pertunjukan apik siap hadir secara online pada Desember 2021 dengan tambahan program kompetisi jazz.

TPJF 2021 yang mengusung tema “Jazz Enjoy It” bakal menjadi momen selebrasi dan ‘melting pot’ musisi dan peminat jazz yang tak hanya berada di Bandung, Jakarta dan sekitarnya, namun juga akan menjangkau audience yang lebih luas dan melibatkan musisi yang lebih variatif lagi. Selain musisi dan band terkemuka tanah air, festival ini juga dimeriahkan oleh band-band hasil seleksi ketat oleh tim juri berkompeten TP Jazz – International Jazz Competition

Berbeda dari tahun sebelumnya The Papandayan Jazz Fest akan menggelar Online Jazz Competition pertama sebagai bagian dari road to TPJF 20/21, ajang kompetisi pencarian musisi dan group band Jazz berbakat tanah air dan internasional yang merupakan salah satu sub-program dari The Papandayan Jazz Fest dengan format online.

International Jazz Competition adalah kompetisi band jazz yang dilaksanakan secara virtual menggunakan platform Zoom conference dan social media untuk menemukan talenta jazz baru dan membantu mengenalkan musisi jazz baru Indonesia.

Kompetisi ini merupakan rangkaian acara Road to TPJF 2021 yang terdiri dari 3 babak, yaitu penyisihan, semifinal dan grand final. Di babak pamungkas ini, akan dipilih 4 band terbaik (Juara 1, Juara 2, Juara 3 dan Juara Favorit) yang diumumkan pada saat TPJF 2021 di bulan Desember.

Saat ini pendaftaran International Jazz Competition telah dibuka hingga 27 September 2021 nanti. Untuk proses penyeleksian peserta, TP Jazz Management mengundang musisi jazz kelas dunia, Ben Van Gelder, Masuk di antara jajaran Dewan Juri antara lain Dwiki Dharmawan, Eq Puradireja, Venche Manuhutu dan seniman senior Bandung, Hari Pochang.

Selain berkesempatan tampil di TPJF 2021, pemenang juga akan memperebutkan total grand prize 80 juta Rupiah. Panduan dan informasi untuk bergabung di TPJC dapat diakses melalui https://www.mediagroupnews.com/tpjazz.

Menurut Bobby Renaldi General Manager Hotel The Papandayan pada press conference 18 Agustus lalu, “The Papandayan Jazz  Fest merupakan even tahunan, yang sudah berlangsung sejak tahun 2015 dan tahun ini merupakan yang ke enam kalinya dan pertama untuk Jazz Competition. Tahun 2020 sempat ditiadakan karena pandemi, dan tahun ini kembali  diadakan dengan konsep virtual. TP (The Papandayan) Jazz sebagai The Address of Jazz in Bandung sejak terbentuk pada tahun 2013 berkomitmen menjadikan icon jazz sebagai ajang kreasi dan apresiasi musisi jazz, serta melahirkan musisi jazz yang handal di kancah musik nasional maupun internasional”

Virtual Press conference (Ki-ka, moderator Widya Saputra, Fifi Aleyda – Yahya VP Corporate Communications Media Group, Bobby Renaldi -General Manager The Papandayan, Venche Manuhutu – Ketua Juri TPJF IOJC 20/21, Eq Puradiredja – Juri TPJF IOJC 20/21)

Eq Puradiredja menambahkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi adanya kompetisi seperti ini dimana semangat untuk berkarya tidak terbatasi oleh situasi pandemic yang sedang berlangsung, dengan konsep virtual tidak menghalangi untuk para musisi muda untuk berkreasi, Eq berharap para peserta dapat memberikan “wow factor”, serta dapat mengemas pertunjukan mereka secara apik dengan aransemen yang kreatif diluar penilaian utama yakni musikalitas, harmonisasi, dan interpretasi.

Perwakilan juri Eq Puradiredja dan Venche Manuhutu

TPJF International online Jazz Competition ini mendapatkan dukungan dari Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis. Erasmus Huis sudah sejak 2018 mendukung The Papandayan Jazz Fest, melalui dukungannya terhadap musik Erasmus Huis ingin memberikan ruang bagi seni, seniman dan kelompok Indonesia sehingga kegiatan ini bisa menjadi perekat hubungan antara kedua bangsa.

Tentang TP Jazz Fest

TP Jazz  adalah program musik jazz yang didirikan oleh The Papandayan dan TP Jazz Manajemen, Program pertama TP Jazz adalah TP JAZZ WEEKEND yang diadakan setiap Jumat dan Minggu di 8:00-23:00 di mirten Lounge, The Papandayan Hotel Bandung.

Penampilan pertama diluncurkan pada tahun 2013 di The mirten Lounge. Setelah beberapa tahun menjalankan program, TP Jazz Weekend menjadi acara mingguan dan salah satu program hit di The Papandayan, pada tanggal 31 Oktober 2015, Walikota Bandung, Bapak Ridwan Kamil mengukuhkan bahwa The Papandayan Hotel merupakan “The Address of Jazz di Bandung.

Memenuhi permintaan yang semakin meningkat dan kepentingan dari musisi dan pecinta jazz, The Papandayan, Manajemen TP Jazz dan mitra media berkolaborasi dalam melakukan festival jazz pertama yaitu, TP Jazz Bandung Festival (TPJBF) pada bulan Oktober 2015. Di tahun ke 4 The Papandayan Jazz Bandung Festival berganti nama menjadi The Papandayan Jazz Fest dan dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut.