Tag Archives: tpjf 2018

SASAR KAUM MILENIAL RAN SUKSES GOYANG THE PAPANDAYAN JAZZ FEST 2018 DI HARI KEDUA

RAN

Bandung, 6 Oktober 2018 – Hajatan music tahunan Hotel The Papandayan memasuki hari kedua dan keseruan The Papandayan Jazz Fest 2018 semakin terasa dengan line up musisi – musisi lintas genre yang tampil disetiap jamnya.

The Papandayan Jazz fest yang disenggarakan ke empat kalinya di Hotel The Papandayan Bandung memasuki hari kedua pada jumat, 5 oktober 2018. Tak kalah dari kemeriahan di hari pertama yang ditutup oleh penampilan Gugun Blues Shelter, di hari kedua ini festival tak sepi dari berbagai macam bunyi, tetabuhan, tiupan flute, terompet, petikan gitar dan bass, dan tentunya nyanyian-nyanyian para penonton yang kerap menyanyi bersama.

Hari kedua dimulai di Tropical garden dengan penampilan dari 57 kustik, Blue Ocean project dan Big Chord, lalu dilanjut di Mirten Lounge oleh D’Jazz Music School, Sandi Winarta, Nadine The Accoustic Trio dam Dion Subiyakto FT. Margi Segers. Jika di tropical garden dan mirten lounge para musisi menyajikan music jazz yang kental, beda hal di HB Grill Garden, pada pukul 3 sore ada Little Lute band asal bandung dengan aliran musik folknya dilanjutkan oleh Nayra Dharma dan Ary Juliant.

Little Lute

 

Empat penampil special seperti Dwiki Dharmawan, 4 Bassist yang digawangi oleh Barry Likumahua tampil di TP Stage pada pukul 5 sore sampai dengan jam 7 malam. Dilanjut ke panggung Suagi Ballroom oleh KSP yang menyajikan penampilan untuk bernostalgia dan bergoyang bersama dengan lagu-lagu era 90an, dan keseruan band pop RAN menjadi magnet luar biasa bagi kaum milenial.

KSP

DWIKI DHARMAWAN

Band yang terdiri dari Rayi pada vokal dan rap, Asta pada gitar dan Nino pada vokal sukses goyang The Papandayan Jazz Fest 2018 yang hari itu penontonnya didominasi oleh penonton muda. Pengaturan venue ballroom yang semula duduk untuk penonton diajak berdiri dan mendekat ke panggung oleh Rayi agar lebih intimate, histeria pun tak terhindari saat jarak penonton dan RAN hanya terhalangi oleh sound.

RAN

RAN membawakan 10 lagu selama 1 jam dari 5 album mereka diantara lain “Pandangan Pertama”, “Sepeda”, ”Dekat Di Hati”, “Salamku untuk Kekasihmu yang Baru” dan “Selamat Pagi”.

The Papandayan Jazz Fest memasuki hari terakhir di tanggal 6 oktober 2018 dengan penampilan dari Isyana Sarasvati, Elfas’s Singer, Curly & Me, Dhira Bongs, Agis Kania, Prass, Sri Hanuraga Trio dan Yuri Mahatma

The Papandayan Jazz Fest juga menghadirkan 14 local booth di Pasar Jazz sebagai bentuk support The Papandayan kepada produk lokal, adapun local booth yang dapat anda kunjungi adalah Enka Art, Iffer, Sangkuriang, De’sound, Xusha, Elvira Miranda, Ariga.co, Ananda Collection, AZZA handmade, Rayleigh, Zafira hijab bandung, Testa, Cluclo dan Mojoworking.

Info dan reservasi klik www.thepapandayan.com/jazz-festival atau hubungi Uma – 0818 0999 7081.

Isyana Sarasvati Tutup The Papandayan Jazz Fest 2018

 

Isyana Sarasvati

Bandung, 7 Oktober 2018 – Perhelatan musik The Papandayan Jazz Fest tahun ke 4 di hari ketiga ini sungguh spektakuler. Di hari terakhir ini The Papandayan Jazz Fest dimeriahkan oleh 8 musisi -musisi lintas genre yang berbakat. Seperti diketahui event yang rutin diselenggarakan hotel The Papandayan ini hadir selama 3 hari berturut-turut dan dihari pertama dan kedua kemarin menorehkan kesuksesan yang luar biasa.

Setelah kemarin asik bergoyang lewat lagu-lagu yang dibawakan RAN, di hari terakhir ini tentunya The Papandayan Jazz Fest semakin seru dan meriah. Selain cuaca yang sangat bagus, line up musisi hari ini sudah dinanti-nanti oleh para pecinta musik yang hadir. Bahkan sebelum performance jam 2 dimulai banyak penonton yang sudah berdatangan ke The Papandayan Jazz 2018

 

Curly & Me

Dhira Bongs

Ary Juliyant

Prass

Tropical Garden menjadi venue pertama kali ini, penampilan Curly & Me yang bergenre folk sukses menarik perhatian para penonton yang datang. Lagu yang mereka bawakan serta gaya bermusik mereka seakan membawa penonton kembali ke tahun 50an. Tidak sampai disitu Dhira Bongs juga tampil di Tropical Garden, yang membawakan lagu berjudul “Ice Cream” yang sangat menyenangkan di dengar. Dilanjutkan dengan penampilan Ary Juliyant yang asik dengan lagu “Kopi Mulai Dingin” yang dibawakan sambil meneguk kopi. Dan tidak ketinggalan penampilan dari Prass.

Agis Kania

Sri Hanuraga Trio

Yuri Mahatma

Berpindah ke venue kedua yaitu Mirten Lounge, hadir Agis Kania yang membawakan lagu-lagu original dari albumnya. Lagu-lagu bergenre black yang dibawakan Agis seakan menghipnotis para penonton yang hadir. Sri Hanuraga Trio juga tampil dengan membawakan musik yang terinspirasi dari Kalimantan. Di hari terakhir musisi jazz asal Bali, Yuri Mahatma juga turut memeriahkan The Papandayan Jazz Fest melalui penampilannya di TP Stage.

Elfas Singers

Pukul 8 Malam Suagi Grand Ballroom sudah dipenuhi para penonton, Elfas Singers tampil membuka clocing ceremony The Papandayan Jazz Fest. Penampilan mereka malam hari ini sungguh mengagumkan, bahkan di lagu terakhir yang berjudul “Pesta” tampak penonton ikut menyanyi sambil bergoyang bersama.

Penyerahan Penghargaan Kepada Om Yongky

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari bapak Bobby Renaldi selaku General Manager The Papandayan serta om Vence Manuhutu dan Kang Hari Pocang selaku kurator TP Jazz. Pada malam ini juga diberikan penghargaan kepada musisi jazz legendaris Indonesia, om Yongky.

Isyana Sarasvati

Rangkaian The Papandayan Jazz Fest ditutup dengan tepukan dan riuh penonton menyambut penampilan dari Isyana Sarasvati. Isyana dengan pakaian bernuansa hitam tampil selama 1 jam dengan membawakan lagu diantaranya “Echo“, “MAD”, “Keep Being You”, “Kau adalah”, “Winter Song”, dan “Tetap dalam Jiwa”.

The Papandayan bersama Media Grup sukses menyelenggarakan The Papandayan Jazz Fest selama 3 hari berturut-turut dengan sangat spektakuler. Sampai jumpa digelaran The Papandayan Jazz Fest 2019!

Info seputar The Papandayan Jazz Fest dapat anda ikuti di www.thepapandayan.com dan follow social media kami di Facebook The Papandayan dan Instagram @thepapandayan dan @tpjazzbandung.

Gugun Blues Shelter Hentak Hari Pertama The Papandayan Jazz Fest 2018

Bandung, 4 Oktober 2018 – The Papandayan kembali menyelenggarakan gelaran jazz tahun ke 4 dengan nama baru “The Papandayan Jazz Fest – Have Fun Go Jazz”. The Papandayan Jazz Fest tahun ini digelar selama 3 hari berturut-turut, dimulai hari ini hingga Sabtu, 6 Oktober 2018.

Di hari Kamis, 4 Oktober 2018 ini rangkaian The Papandayan Jazz Fest 2018 dibuka mulai pukul 2 siang di Mirten Lounge – The Papandayan dengan penampilan dari New Blood yang terdiri 5 musisi muda berbakat yakni Anjuan Julio pada gitar, Ezra Manuhutu pada bass, Sugih Gumilang pada drum, Jason Limanjaya pada keyboard dan philip manfred pada saksofon.

Penampilan Madame & Toean pun tak kalah seru, band asal bandung ini mengusung gypsy jazz dan lagu yang dinyanyikan didominasi dengan bahasa perancis, maka mereka juga menyebut tema band mereka sebagai jazz prancis dengan alunan musik bergaya vintage.

Madame & Toean

Di Tropical Garden dilanjutkan penampilan dari Marcomarche dan Jon Kastella pada pukul setengah 4 sore, dan dilanjutkan pada pukul 4 sore dengan penampilan dari 3 Generation of Jazz Guitar, yang terdiri dari Oele Pattiselanno, Tohpati dan Tio Alibasjah bertempat di TP Stage.

 

Marco Marche

 

 

3 Generation of Jazz Guitar

Pukul 7 malam, opening ceremony The Papandayan Jazz Fest dibuka dengan penabuhan perkusi oleh bapak Iwan Dharmawan selaku perwakilan Gubernur Jawa Barat bersama bapak Bobby Renaldy selaku General Manager The Papandayan dan ibu Marsella Sapardan selaku CEO PT. Citragraha Nugratama. Hadir pula para tamu VVIP dari Sesko TNI, Sesko AD, Pangdam III Siliwangi, Kepolisian Daerah Jabar, Pangkalan Angkatan Laut Bandung, dan Pimpinan BRI cabang Bandung.

Opening ceremony dilanjutkan dengan penampilan dari David Manuhutu Project, Didiet Violin Combo, dan ditutup dengan penampilan Gugun Blues Shelter yang sudah ditunggu-tunggu oleh para penonton yang hadir. Pada kesempatan ini Gugun Blues Shelter membawakan 10 lagu, diantaranya Solid Ground, May Way Back Home, Sweet Looking Woman, Set My Soul On Fire, Woman dan One Heavy Night. Penampilan Gugun Blues Shelter sukses memanaskan hari pertama The Papandayan Jazz Fest melalui permainan instrumen mereka yang penuh distorsi dan dikemas apik. Para penonton pun ikut menghentakan kaki disetiap lagu yang mereka bawakan.

Pada kesempatan ini The Papandayan menggandeng ID.M, event organizer dari kelompok bisnis Media Group dan 3 platform media: Metro TV, Media Indonesia, Medcom.id untuk lebih membuat pesta jazz ini spektakuler. Event ini pun di support oleh Bank BRI, Tiga Negeri Musik House, MLD SPOT dan Solahart. The Papandayan Jazz Fest pun turut didukung oleh beberapa media partner, yaitu Bisnis Indonesia, iNews TV, KLCBS, Radio B, Urban, K-Lite, MGT Radio, Raka, Sonora, Hardrock FM, Studio East dan Destinasi Bandung.

The Papandayan Jazz Fest juga menghadirkan 14 local booth di Pasar Jazz sebagai bentuk support The Papandayan kepada produk lokal, adapun local booth yang dapat anda kunjungi adalah Enka Art, Iffer, Sangkuriang, De’sound, Xusha, Elvira Miranda, Ariga.co, Ananda Collection, AZZA handmade, Rayleigh, Zafira hijab bandung, Testa, Cluclo dan Mojoworking.

The Papandayan Jazz Fest masih berlangsung hingga 6 Oktober 2018, dengan penampilan musisi-musisi hitz tanah air. Untuk dapat menikmati event ini anda cukup membayar dinner atau snack charge mulai dari Rp 150.000,-. Jadi tunggu apalagi jangan lewatkan The Papandayan Jazz Fest 2018 yang diselenggarakan di The Papandayan Hotel, Jl. Gatot Subroto no.83, Bandung.

Info dan reservasi klik www.thepapandayan.com/jazz-festival atau hubungi Uma – 0818 0999 7081.